RINGKASAN:
Perspektif Pembelajaran Berpusat pada Mahasiswa (Student Center Learning)
Muhammad Fajrul Falah (092410101018)
Program Studi Sistem Informasi- Universitas Jember
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Problematika pendidikan yang terjadi di Indonesia salah satunya adalah terdapatnya kesenjangan yang cukup lebar antara pengetahuan yang dimiliki para mahasiswa dengan sikap dan perilakunya. Banyak mahasiswa yang tahu atau hafal materi perkuliahan, tetapi tidak mampu mengaplikasikan pengetahuannya tersebut bagi peningkatan kualitas kehidupannya.
Tujuan dari karya tulis ilmiah ini adalah untuk mengetahui penerapan Student Centered Learning yang baik dan benar; untuk mengetahui bisakah Student Centered Learning atau pembelajaran mandiri merubah paradigma belajar mahasiswa secara menyeluruh;dan untuk mengetahui pengaruh penerapan Student Centered Learning di bidang prestasi akademik.
Metode penulisan yang digunakan di dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah studi literatur di mana penulis mendeskripsikan atau mengkonstruksikan beberapa literature berupa pendapat-pendapat pakar dan hasil penelitian yang terpublikasi di jurnal-jurnal ilmiah.
Pembelajaran di perguruan tinggi dapat diartikan sebagai kegiatan yang terprogram dalam desain FEE (facilitating, empowering, enabling), untuk mahasiswa belajar secara aktif yang menekankan pada sumber belajar. Dengan demikian, pembelajaran merupakan proses pengembangkan kreativitas berpikir yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir mahasiswa, serta dapat meningkatkan dan mengkontruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan dan pengembangan yang baik terhadap materi perkuliahan.
Pemahaman peran dari ketiga elemen utama proses pembelajaran sebagaimana diuraikan di atas, akan mampu mendukung efektivitas metode-metode pembelajaran yang masuk dalam klasifikasi model pembelajaran SCL. Adapun metode-metode yang dimaksud adalah: (1) small group discussion; (2) role-play and simulation; (3) case study; (4) discovery learning; (5) self-directed learning; (6) cooperative learning; (7) collaborative learning; (8) contextual learning; (9) project based learning; dan (10) problem based learning and inquiry.
Beberapa metode belajar yang mengacu pada belajar secara alamiah dan mengacu pada keunikan individu yang perlu dikembangkan adalah collaborative learning, problem based learning, portfolio, team project, resource-based learning (Fairuz El Said, 2010). Berbagai riset tentang SCL menunjukkan hasil yang konsisten bahwa SCL akan meningkatkan prestasi, hubungan interpersonal yang lebih positif dan self-esteem yang lebih tinggi dibanding upaya kompetitif atau individualistis (Siti Mutmainah, 2011). Siti Mutmainah. (2011) mencatat 10keberhasilan metode ini, antara lain dari hasil riset Felder dan Brent (1996) yang menyatakan bahwa pendekatan ini meningkatkan motivasi untuk belajar, memori pengetahuan, kedalaman pemahaman dan apresiasi subyek yang diajar.
Agar pembelajaran model SCL dapat diimplementasikan secara efektif dan efisien, maka yang pertama harus diubah adalah cara pandang mengenai pembelajaran itu sendiri oleh insan-insan pendidikan, sehingga tidak lagi bergantung pada satu pihak saja yaitu pengajar (dosen). Setelah hal tersebut terjadi maka desain FEE kemudian diterapkan agar mahasiswa belajar secara aktif yang menekankan pada sumber belajar sehingga mahasiswa akan dituntut untuk proaktif dalam usahanya memahami apa yang dipelajarinya.
Dengan penerapan SCL maka secara langsung maupun tidak mahasiswa yang model belajarnya awalnya teachered center learning akan berubah. Mahasiswa diharuskan untuk melakukan observasi mandiri sehingga mahasiswa akan lebih aktif dan lebih memahami akan apa yang dipelajari, sementara dosen hanya sebagai pemandu (guide on the side).
Riset juga menunjukkan bahwa praktik SCL mengarahkan mahasiswa pada pencapaian prestasi yang lebih tinggi, proses dan pertukaran informasi lebih efisien dan efektif, meningkatkan produktivitas, hubungan yang positif di antara mahasiswa, dan membentuk saling percaya antar teman, dibandingkan dengan pengalaman pembelajaran kompetitif dan/atau individualistis.
Saran yang dapat diberikan sehubungan dengan Karya Tulis Ilmiah ini adalah agar prestasi akademik dan pemahaman mahasiswa meningkat, maka mahasiswa di awal kontak kuliah dibimbing untuk jangan hanya bergantung pada dosen dan harus bisa menciptakan cara belajar yang sesuai dengan SCL. Student Centered Learning lebih bermakna daripada penjelasan detail dari dosen, perlu diadakan penugasan tentang materi ajar yang akhirnya mengharuskan mahasiswa untuk aktif..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar