Gambar 1. Representasi Graph G(V,E).
|
Algoritma Dijkstra merupakan me-tode yang paling
efisien untuk menentukan lintasan jalur terpendek antara titik satu dengan
titik lainnya. Algoritma Dijks-tra digunakan untuk menentukan routing pada jaringan komunikasi, adaptive routing untuk mobile
agent . Artikel ini membahas mengenai pengembangan pe-rangkat lunak
simulasi penentuan masalah lintasan jalur terpendek menggunakan al-goritma
Dijkstra. Aspek yang ditekankan pada artikel ini adalah membangun produk
perangkat lunak simulasi. Produk perang-kat lunak simulasi ini sebagai alat
bantu yang memberikan informasi-informasi da-lam penentuan keputusan untuk
semua per-masalahan yang berhubungan dengan opti-masi dengan struktur yang portable dan terbebas dari berbagai
variasi presentasi tertentu.
Masalah
penentuan jalur terpendek di dalam graph merupakan permasalahan optimasi klasik. Graph yang digunakan adalah graph berarah dan memiliki suatu bobot. Bobot
pada sisi graph dapat mere-presentasikan jarak antar kota, waktu pe-ngiriman,
ongkos pembangunan dan seba-gainya.
Graph G(V,E)
terdiri dari V adalah himpunan titik
dan E adalah himpunan ga-ris [1,3]. Untuk representasi graph berbo-bot G(V,E) diberikan pada Gambar 1.
untuk lebih lengkapnya silahkana download disini
yang mau diskusi ttg GIS disini forumnya
Mas.. Algoritma dijkstra bisa dimodif untuk menampiklan jarak dari terdekat hingga yang terjauh gak..?
BalasHapusMisal saya ingin mencari mall di kota saya,, dan saya ingin algoritma ini menampilkan mall disekitar saya dengan berurut dari yang paling yang dekat hingga yang paling jauh,,,
Tolong di balas dong mas.. thangks..
http://blog.binadarma.ac.id/irman_effendy
Sorry baru balas, seharusnya bisa ya. Jadi jarak dianggap sebagai bobot. Bobot terkecil berarti jarak terpendek. Selanjutnya bobot yang lebih besar hingga terbesar dibuat list.
Hapus