hasil pengalaman seseorang yg dicari dan didapat setelah kami mengalaminya.... biar yang baca bisa menggunakan pengalaman ini nantinya....
First They ignore You, then laughing you, next fight with You... And You WIN!!!
19 Januari 2012
09 Januari 2012
Pengukuran & Implementasi PL: Response for Class (2)
RFC(Response for Class) merupakan metrik yang menghitung banyaknya method yang kemungkinan di eksekusi sebagai response atas message objek dari kelas tersebut.
Pengukuran & Implementasi PL: Fungsi Metrik Software Depth Of Inheritant Tree (5)
DIT digunakan untuk mengukur kedalaman dari suatu class pada inheritance hierarchy tree. DIT dihitung dengan cara menghitung jumlah tingkatan dari kelas node ke root dari inheritance hierarchy tree.
Pengukuran & Implementasi PL: Fungsi Metrik Software Number Of Children (4)
NOC merupakan jumlah subclass yang diturunkan langsung dari suatu class. Semakin tinggi nilai NOC menyebabkan semakin besar reuseability karena inheritance adalah bentuk dari reuse.
Pengukuran & Implementasi PL: Fungsi Metrik Software Lake Of Cohesion (3)
LCOM digunakan untuk mengukur derajat kemiripan method oleh variabel input data atau atribut dalam class. Semakin besar nilai LCOM pada suatu class mengindikasikan meningkatnya kompleksitas sehingga meningkatkan kemungkinan dari error selama proses pengembangan. Class dengan nilai LCOM yang ditinggi dapat dibagi menjadi dua atau lebih subclass sehingga dapat meningkatkan nilai cohesi dari class. Semakin kecil nilai LCOM pada suatu class mengindikasikan meningkatnya reuseability, maintainabilty dan understanability.
Berikut rumus yang digunakan untuk menghitung LCOM:
Pengukuran & Implementasi PL: Total comment, LOC, Blank Line, CP (1)
Total comment, LOC, Blank Line, CP
Total Comments=1, LOC=6, Blank line =0, CP = 1/(6-0) x 100% =17%
Sumber IT 4 our life
08 Januari 2012
04 Januari 2012
Manajemen Proyek TI (3-4 end)
Metode analisis biaya/manfaat
Setelah komponen-komponen biaya dan manfaat telah dapat diidentifikasi, selanjutnya analisis biaya/manfaat ini dapat dilakukan untuk menentukan apakah proyek sistem informasi ini layak atau tidak. Di dalam analisis suatu invetasi, terdapat dua aliran kas, yaitu aliran kas keluar (cash outflows) dan aliran kas masuk (cash inflow). Aliran kas keluar terjadi karena pengeluaran-pengeluran uang untuk biaya investasi. Aliran kas masuk terjadi dari manfaat yang dihasilkan oleh investasi. Aliran kas masuk ini sering dihubungkan dengan proceed, yaitu keuntungan bersih sesudah pajak ditambah dengan depresiasi (bila depresiasi dimasukkan dalam komponen biaya).
Terdapat beberapa metode untuk melakukan analisis biaya/manfaat, diantaranya sebagai berikut :
- Metode periode pengembalian (payback period). Metode ini menilai proyek investasi dengan dasar lamanya investasi tersebut dapat tertutup dengan aliran-aliran kas masuk. Metode ini tidak memasukkan faktor bunga ke dalam perhitungannya.
- Metode pengembalian investasi (return on investment/ ROI). Metode ini digunakan untuk mengukur prosentase manfaat yang dihasilkan oleh proyek dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkannya. ROI dari suatu proyek inventasi dapat dihitung dengan rumus :
Total manfaat - total biaya
ROI = -------------------------------- Total biaya
- Metode nilai sekarang bersih (net present value/NPV). Metode payback period dan ROI tidak memperhatikan nilai waktu dari uang (time value of money) atau time preference of money). Satu rupiah nilai uang sekarang lebih berharga dari satu rupiah nilai uang dikemudian hari. NPV merupakan metode yang memperhatikan nilai waktu dari uang. Metode ini menggunakan suku bunga diskonto yang akan mempengaruhi proceed atau arus dari uangnya. NPV dapat dihitung dari selisih nilai proyek pada awal tahun dikurangi dengan total proceed tiap-tiap tahun yang dinilai uang ke tahun awal dengan tingkat bunga diskonto. Besarnya NPV bila dinyatakan dalam rumus adalah sebagai berikut :
Proceed 1 Proceed 2 Proceed n NPV = nilai proyek + ---------- + ---------- + .... + ---------- ( 1 + i )1 ( 1 + i )2 ( 1 + i )n
i = tingkat bunga diskonto diperhitungkan n = umur proyek investasi
Bila NPV bernilai lebih besar dari 0, berarti investasi menguntungkan dan dapat diterima.
Metode tingkat pengembalian internal (internal rate of return/IRR).
Merupakan metode yang memperhatikan nilai waktu dari uang. Pada metode NPV, tingkat bunga yang diinginkan telah ditetapkan sebelumnya, sedang pada metode IRR justru tingkat bunga tersebut yang akan dihitung. Tingkat bunga yang akan dihitung ini merupakan tingkat bunga yang akan menjadikan jumlah nilai sekarang dari tiap-tiap proceed yang didiskontokan dengan tingkat bung a tersebut sama besarnya dengan nilai sekarang dari initial cash outflow (nilai proyek). Atau dengan kata lain tingkat bunga ini adalah merupakan tingkat bunga persis investasi bernilai impas, yaitu tidak menguntungkan dan juga tidak merugikan.
Manajemen Proyek TI: COCOMO (final-end)
COCOMO (Constructive Cost Model) merupakan algoritma untuk estimasi biaya pengembangan perangkat lunak. Cocomo digunakan untuk memperkirakan usaha, biaya dan jadwal untuk perangkat lunak. COCOMO merupakan model terbuka sehingga semua detail didalamnya dapat dipublikasikan, termasuk: dasar persamaan perkiraan biaya, setiap asumsi yang dibuat dalam model, setiap definisi, dan biaya yang disertakan dalam perkiraan/ estimasi dinyatakan secara eksplisit.
COCOMO terdiri dari 3 bentuk atau jenis Hirarki, yaitu :
Model Basic COCOMO ( COCOMO dasar )
Model COCOMO Intermediate ( COCOMO tigkat lanjut )
Model COCOMO Advanced ( COCOMO detail )
Model COCOMO dasar ( Basic COCOMO ) sangat baik digunakan untuk order awal dan estimasi kasar besarnya biaya perangkat lunak. Namun, akurasinya terbatas karena kurangnya faktor perhitungan perbedaan atribut proyek (cost drivers).
Model COCOMO dasar di tunjukkan dengan persamaan 1, 2, dan 3 seperti dibawah ini :
E= ab (KLOC)bb
D= cb (E) db
P= E/D
Keterangan :
- E : besarnya usaha (orang-bulan)
- D : lama waktu pengerjaan (bulan)
- KLOC : estimasi jumlah baris kode (ribuan)
- P : jumlah orang yang diperlukan.
Untuk koefisien ab, bb, cb, dan db diberikan pada Tabel berikut:
Proyek PL
|
ab
|
bb
|
cb
|
db
|
Organik
|
2,4
|
1,05
|
2,5
|
0,38
|
Semi-detached
|
3,0
|
1,12
|
2,5
|
0,35
|
Embedded
|
3,6
|
1,20
|
2,5
|
0,32
|
Model COCOMO dapat diaplikasikan dalam tiga tingkatan kelas:
- Proyek organik(organic mode) Adalah proyek dengan ukuran relatif kecil/ sederhana, dengan anggota tim yang sudah berpengalaman, dan mampu bekerja pada permintaan yang relatif fleksibel.
- Proyek sedang(semi-detached mode)Merupakan proyek yang memiliki ukuran dan tingkat kerumitan menengah, dan tiap anggota tim memiliki tingkat keahlian yang berbeda.
- Proyek terintegrasi (embedded mode)Proyek yang dibangun dengan spesifikasi dan operasi yang ketat.
Model COCOMO Intermediate menghitung besarnya program dan cost drivers (faktor- faktor yang berpengaruh langsung kepada proyek), seperti: hardware, personel, dan atribut-atribut proyek. Pengembangan model COCOMO adalah dengan menambahkan atribut yang dapat menentukan jumlah biaya dan tenaga dalam pengembangan perangkat lunak yang dijabarkan dalam kategori dan subkategori sebagai berikut ini :
1. Atribut Produk ( product attributes )
a. Reabilitas perangkat lunak yang diperlukan ( RELY )
b. Ukuran basis data aplikasi ( DATA )
c. Kompleksitas produk ( CPLX )
2. Atribut perangkat keras ( computer attributes )
a. Waktu eksekusi program ketika dijalankan ( TIME )
b. Memori yang dipakai ( STOR )
c. Kecepatan mesin virtual ( VIRT )
d. Waktu yang diperlukan untuk mengeksekusi perintah ( TURN )
3. Atribut sumber daya manusia ( personel attributes )
a. Kemampuan analisis ( ACAP )
b. Kemampuan ahli perangkat lunak ( PCAP )]
c. Pengalaman membuat aplikasi ( AEXP )
d. Pengalaman penggunaan mesin virtual ( VEXP )
e. Pengalaman dalam menggunakan bahasa pemrograman ( LEXP )
4. Atribut proyek ( project attributes )
a. Penggunaan sistem pemrograman modern ( MODP )
b. Penggunaan perangkat lunak ( TOOL )
c. Jadwal pengembangan yang diperlukan ( SCED )
c. Jadwal pengembangan yang diperlukan ( SCED )
Model COCOMO Detail ( COCOMO Advanced ). Detil COCOMO menggabungkan semua karakteristik versi intermediate dengan penilaian dampak cost driver di setiap langkah (analisis, desain, dll) dari proses rekayasa perangkat lunak 1. model rinci kegunaan yang berbeda upaya pengali untuk setiap driver biaya atribut tersebut Sensitif pengganda Tahap upaya masing-masing untuk menentukan jumlah usaha yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap tahap. Pada COCOMO detail, upaya dihitung sebagai fungsi dari ukuran program dan satu set driver biaya yang diberikan sesuai dengan tiap tahap siklus hidup rekayasa perangkat lunak. Fase yang digunakan dalam COCOMO detail, perencanaan kebutuhan dan perancangan perangkat lunak, perancangan detil, kode dan menguji unit, dan pengujian integrasi.
Manajemen Proyek TI: COCOMO (1)
COCOMO (Constructive Cost Model) merupakan algoritma yang digunakan untuk melakukan estimasi terhadap biaya pengembangan perangkat lunak. COCOMO merupakan model terbuka yang akibatnya semua detail dapat dipublikasikan, termasuk di dalamnya: dasar persamaan perkiraan biaya; setiap asumsi yang dibuat dalam model; Setiap definisi; dan biaya yang disertakan dalam estimasi dinyatakan secara eksplisit.
Langganan:
Postingan (Atom)